Pentingnya Golden Periode, Jasa Raharja Kalsel Ajak Senkom Sosialisasikan Perlindungan Negara

Kepala Kanwil Jasa Raharja Kalsel Abdillah memberikan sambutan dalam Pelatihan Quick Response Senkom Mitra Polri 2025 di Banjarmasin, Senin (8/12/2025).


Banjarmasin, 8 Desember 2025 — PT Jasa Raharja Kalimantan Selatan (Kalsel) menegaskan pentingnya sinergi dengan Senkom Mitra Polri dalam memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas. Komitmen tersebut ditegaskan dalam Pelatihan Penguatan Quick Response Senkom Mitra Polri Provinsi Kalsel 2025 yang digelar di Banjarmasin, Senin (8/12).

Kepala Kantor Wilayah PT Jasa Raharja Kalsel, Abdillah, S.Sos., M.Si., CRA., CRP., menyebutkan bahwa kesamaan tugas memperkuat sinergi program kerja kedua pihak.

“Quick response 33 itu, 33-nya sama dengan undang-undang kami. Undang-Undang Jasa Raharja itu 33 dan 34, yaitu untuk memberikan perlindungan dasar pada korban kecelakaan lalu lintas dan penumpang angkutan. Artinya, sangat kelihatan sinergitas dan kolaborasi,” ujar Abdillah.

Menurutnya, Senkom Kalsel merupakan mitra pertama yang secara proaktif menyampaikan tujuan kemitraan langsung ke kantor Jasa Raharja.

“Kalau kena musibah kecelakaan itu sudah panik. Siapa yang bertanggung jawab? Siapa yang membiayai korban di rumah sakit? Padahal ada negara,” jelasnya.

Jasa Raharja Kalsel mencatat perkembangan positif dalam tren kecelakaan di wilayah hukumnya.

Abdillah memaparkan:

“Syukur alhamdulillah, di Polda Kalsel ini angka kecelakaan dan santunan yang diberikan Jasa Raharja menurun secara drastis.”

Santunan kecelakaan yang dibayarkan Jasa Raharja Kalsel menurun dari Rp 27 miliar pada Januari–November 2024 menjadi Rp 22 miliar pada periode yang sama 2025, atau turun lebih dari 19 persen.
Sementara santunan korban meninggal dunia juga turun sekitar 30 persen.

“Ini semua berkat kolaborasi yang diinisiasi Dirlantas Polda Kalsel. Ini angka base of data, di wilayah lain meningkat, di sini menurun,” tegasnya.

Melalui pelatihan quick response Senkom, diharapkan edukasi penanganan dalam Golden Periode pada kecelakaan dapat semakin optimal.

“Saat kecelakaan ada momen penting si korban harus ditangani cepat dan tepat,” ungkap Abdillah.

Ia menegaskan bahwa penanganan kecelakaan merupakan isu kompleks yang memerlukan kolaborasi terpadu.

“Selama masih ada transportasi, risiko kecelakaan itu selalu ada, tapi bagaimana upaya kita meminimalkan risiko yang ada dengan tindakan yang strategis dan terukur,” pungkasnya.

(Humas Senkom Kalimantan Selatan) 

0/Post a Comment/Comments

Ads1
Ads2