Senkom SAR Kerahkan 35 Relawan di Longsor Banjarnegara

Longsor Banjarnegara: Senkom Kerahkan 35 Relawan, Operasi Pencarian Masuki Hari Keempat — 25 Warga Belum Ditemukan, Kerugian Capai Rp 32 Miliar


Banjarnegara - Operasi pencarian korban longsor besar di Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, telah memasuki hari keempat dengan kondisi lapangan yang masih sangat dinamis. Material longsor dengan ketebalan beberapa meter menimbun permukiman warga, menghambat proses evakuasi dan penyisiran.

Berdasarkan laporan resmi BPBD Jawa Tengah, hingga Kamis (20/11/2025) tercatat:
3 korban meninggal dunia
1 korban luka-luka
25 warga masih belum ditemukan
Sementara itu, 934 warga dari 335 KK telah mengungsi ke sejumlah titik aman.

Untuk memperkuat operasi SAR gabungan, Senkom Mitra Polri Jawa Tengah menerjunkan 35 relawan dari empat kabupaten: Pekalongan, Wonosobo, Purbalingga, dan Banjarnegara.


Ketua Senkom Jawa Tengah, H. Guntur Rivanto, S.T., M.T., menegaskan bahwa seluruh relawan ditempatkan dalam status Bawah Kendali Operasi (BKO) untuk memastikan integrasi penuh dengan komando utama SAR.
“Kami menurunkan 35 relawan yang telah memiliki kompetensi rescue. Mereka membantu pencarian korban, pengamanan area, hingga pendampingan pengungsian,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan bahwa setiap personel membawa nilai kepedulian dan kerja sama sesuai karakter Senkom.

Dampak Kerusakan: 182 Rumah Rusak dan Kerugian Rp 32,33 Miliar
Kabid Kedaruratan BPBD Jateng, Chomsul, mengungkapkan bahwa cuaca tidak menentu menjadi tantangan utama proses pencarian.
“Sejak pagi kami menyisir wilayah terdampak. Hingga saat ini 25 warga belum ditemukan,” tuturnya.
Data resmi BPBD Jawa Tengah mencatat kerusakan sebagai berikut:
Kerusakan Rumah
  • 182 rumah rusak
  • 128 rusak ringan
  • 54 rusak berat

Kerusakan Infrastruktur
  • Jalan: 800 meter
  • Irigasi: 670 meter
  • 1 bendung rusak
  • 1 masjid rusak berat, 2 mushala terancam
  • Ternak hilang: 5 sapi & 125 kambing
  • 14 warung dan area pertanian rusak
Total kerugian ditaksir mencapai Rp 32,33 miliar.

Kebutuhan mendesak saat ini meliputi perlengkapan bayi, sanitasi, makanan anak, regulator gas, APD petugas, serta layanan dukungan psikososial bagi keluarga korban hilang.

Operasi ini menjadi salah satu yang terbesar di Jawa Tengah tahun 2025, dengan total 521 personel dari berbagai unsur:
  • BNPB & BPBD
  • TNI – Polri
  • PMI
  • Tenaga medis
  • TRC & Potensi SAR
  • Ormas & relawan lintas daerah
  • Senkom SAR
  • Masyarakat setempat
Ketua Departemen PBSAR Senkom Pusat, Edi Ermawan, menyampaikan apresiasi kepada para relawan:
“Koordinasi berjalan baik. Fokus kami pada penyelamatan dan pemulihan, dengan SOP keselamatan sebagai prioritas utama.”
Dokumentasi lapangan menunjukkan relawan Senkom berkoordinasi di SD Negeri 1 Pandanarum, salah satu titik posko utama. Mereka terlihat memeriksa peralatan, melakukan pemetaan zona rawan, dan menyiapkan strategi penyisiran berikutnya.

Tim gabungan memastikan bahwa operasi pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh titik aman dan seluruh korban ditemukan. Fokus utama tetap pada pencarian 25 warga yang belum ditemukan dan pemulihan kehidupan warga terdampak.(Ghoni/Ac)

0/Post a Comment/Comments

Ads1
Ads2